info tentang jepang dari hal yang menarik, unik, dan horor.

Di Balik Lensa

Kamis, 27 Juni 2013

Musim dan Festval di Jepang

4 Musim dan Festval di Jepang

Jepang adalah salah satu negara yang mempunyai empat musim,  dan di antara 4 musim tersebut terdapat batas yang jelas dan mempunyai jangka waktu yang hampir sama, yaitu masing2 kurang lebih 3 bulan. 4 musim itu adalah, Musim Semi (Spring, haru) Musim Panas (Summer, natsu) Musim Gugur (Autumn, aki) Musim Dingin (Winter, fuyu). 

1.      Musim Semi 
Dimulai sekitar bulan Maret, dan orang Jepang pada gembira karena hari2 dingin dan tidak bersahabat telah berakhir. Musim Semi ditandai dengan munculnya kuncup2 bunga pohon plum (,ume). Setelah bunga pohon plum berakhir, muncul kuncup2 bunga paling terkenal di Jepang, bunga Sakura (). Musim Semi juga merupakan musim awal dari sekolah, kerja, pembukuan dll. Misal tahun ajaran baru sekolah di Jepang, dimulai tanggal 1 April, demikian juga pembukuan perusahaan dll. Dibawah ini adalah jenis perayaan yang ada pada saat musim semi.



·         Hinamatsuri 
Festival boneka ini mempunyai nama lain seperti Sangatsu Sekku(Festival Bulan 3), Momo Sekku (Festival Persik), Joshi no Sekku (Festival Gadis). Dikenal sebagai Festival Persik karena persik bersemi di awal musim semi dan disimbolkan sebagai keberanian dan kecantikan feminin. Anak perempuan memakai kimono terbaik mereka dan mengunjungi rumah temannya. Di rumah-rumah di tempatkan panggung berisi hina ningyo (boneka hina, sederet boneka yang mewakili kaisar, permaisuri, pelayan, dan musisi yang memakai pakaian kuno) dan sekeluarga merayakan dengan makanan special Hishimochi dan Shirozake.


·         Perayaan Hanami
Sakura (桜) merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar akhir Maret hingga awal bulan April di wilayah Tokyo, terutama saat cuaca sudah mulai hangat. Sakura sendiri selain dinikmati bunganya, orang Jepang juga banyak menggunakan gambar bunga sakura pada barang-barang seperti kain kimono, alat-alat tulis, peralatan dapur, hiasan dinding dan sebagainya. Bunga sakura merupakan simbol yang sangat penting bagi orang Jepang. Asal usul dari nama bunga "sakura" itu dari kata "saku" (berarti "mekar" dalam bahasa Jepang), kemudian ditambahan bentuk jamak "ra', sehingga menjadi "SAKURA". Apabila dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms. Warna bunga sakura bermacam-macam, dari yang berwarna putih, merah jambu, ataupun merah menyala. Pohon sakura hanya berbunga satu kali dalam setahun. Jenis bunga sakura yang paling terkenal di seluruh Jepang adalah "someiyoshino" 染井吉野. Mekarnya bunga sakura dimulai dari Jepang bagian selatan (Okinawa) sekitar bulan Februari, kemudian di Pulau Honshu bagian barat ke timur (Osaka, Kyoto, Tokyo). Setelah itu, pergerakan mekarnya bunga sakura bergerak demi sedikit ke arah utara pulau honshu, dan sampai Hokkaido, yang biasanya bertepatan dengan liburan Golden Week setiap tahunnya.  Setiap tahunnya, kita bisa mengecek peta pergerakan mekarnya bunga sakura melalui peta sakuranzensen桜前線. Dengan melihat informasi mekarnya bunga sakura, kita bisa menentukan hari yang tepat untuk piknik bersama teman atau keluarga dibawah pohon sakura sambil menikmati keindahan bunga sakura, disebut "hanami"花見. Bunga jenis "someiyoshino" hanya dapat bertahan kurang lebih selama satu minggu. Rontoknya bunga sakura juga bias dipercepat akibat hujan lebat atau angin kencang. Selain itu, beberapa jenis burung juga menyukai bunga sakura yang berasa manis, sedangkan burung merpati terkadang memakan seluruh dari bagian bunga sakura.

Istilah-istilah yang sering digunakan dalam informasi mekarnya bunga sakura, seperti "kaika" 開花: terbukanya kuncup bunga, "ichibuzaki" 一部咲き: bunga mekar sebesar 10% dari kuncup bunga yang ada pada pohon sakura, "mankai" 満開: bunga sakura telah bermekaran seluruhnya. Pada saat bunga sakura rontok, maka akan digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pada saat bunga sakura rontok sebanyak 10% disebut "ichibu hazakura"一部葉桜. Namun, apabila seluruh bunga sudah rontok dan hanya tersedia daun-daun muda maka disebut "hazakura" 葉桜, yang artinya sakura daun. Selain jenis pohon sakura "someiyoshino", ada yang disebut pohon sakura jenis "yamazakura" dimana bunga sakura bermekaran di daerah pegunungan. Sebagai informasi, daun dan bunga sakura yang sudah direndam di dalam air garam dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan karena wangi dari bunganya yang harum.

2.      Musim Panas 
Diawali dengan musim hujan sekitar seminggu yang disebutTsuyu (梅雨). Musim Panas di Jepang bisa mencapai suhu maximum 35 derajat Celcius, dengan kelembapan lebih dari 90 persen. Bisa dibayangkan kayak sauna. Meski kita duduk diam nggak bergerak, dah mandi keringat. Musim Panas dimulai sekitar bulan Juni ditandai dengan hijau pohon2 dan ribut nyanyian serangga yang bernama Semi. Sekolah di Jepang memberi libur Musim Panas sekitar sebulan. Salah satu aktivitas yang disukai kaum muda Jepang di Musim Panas adalah main2 ke pantai dan laut. Meski di tiap musim juga diadakan festival, Musim Panas adalah musim dengan jumlah festival terbanyak dan tersemarak. Di seluruh kepulauan Jepang diadakan berbagai macam festival dan kembang api.


·         Perayaan hari Hanabi (Pesta Kembang Api )
Pada saat-saat musim panas, warga Jepang sibuk mempersiapkan perayaan pesta kembangapi Hanabi Takai. Beribu-ribu hingga puluhan ribu kembang api dipersiapkan guna merayakan pesta musim panas. Pada saat merayakan Hanabi Takai, warga Jepang khususnya kaum perempuan berbondong-bondong memakai pakaian tradisional Jepang, yakni Yukata atau Kimono musim panas.
Selain memakai pakaian-pakaian tradisional, warga Jepang pun berbondong-bondong memakai pakaian yang semenarik mungkin utntuk menikmati pesta Hanabi dan tentunya menarik perhatian para turis yang datang. Pesta Hanabi Takai ini juga mempunyai ciri khas, yaitu pada saat menyalakan puluhan ribu kembang api, maka yang akan terlihat adalah motif lautan bunga yang berwarna-warni dan motif-motif lainnya yang rasanya sayang untuk dilewatkan. Pesta Hanabi Takai ini memakan waktu sekitar 60-90 menit. Waktu tersebut cukup untuk memanjakan mata dengan motif berwarna-warni dan beraneka ragam serta bunyi-bunyi letusan kembang api di udara yang menambah suasana ramai di pesta Hanabi.


3.      Musim Gugur
Ditandai dengan mulai rontoknya daun2 di pohon2, dan berakhirnya hari panas dan lembab. Berawal sekitar bulan September, musim ini terkenal dengan daun yang berubah warna jadi kuning, merah, oranye, dan disebut Momiji (紅葉). Para binatang liar seperti beruang, pada mengumpulkan persediaan makanan untuk ditimbun selama mereka tidur jangka lama di Musim Dingin. Hari2 kelabu di Musim Gugur ini sering buat hati jadi romantis.


·         TSUKIMI
Perayaan menikmati pemandangan bulan di pertengahan musim gugur di jepang disebut tsukimi. Budaya tersebut pertama kali diperkenalkan ke masyarakat Jepang dari Cina pada periode Nara dan Heian, yaitu antara tahun 710 – 1185.Tsukimi dirayakan tiap tanggal 15 Agustus dalam lunar calendar, atau Jugoya (malam ke 15 dalam bahasa Jepang). Jugoya dalam solar calendar atau kalender masehi selalu berubah setiap tahunnya, namun biasanya jatuh di bulan September atau Oktober. Bulan di malam tersebut tak selalu penuh, namun itu adalah bulan yang paling cerah dan paling indah sepanjang tahun. Tahun ini, Tsukimi dirayakan pada tanggal 3 Oktober.Masyarakat Jepang merayakan Tsukimi dengan mendekorasi vas dengan susuki (sejenis rumput Jepang) dengan bunga-bunga musim gugur, lalu meletakkan kue dango dan satoimo (sejenis ubi-ubian) di altar untuk dipersembahkan kepada bulan. Mereka kemudian memandangi bulan dan menikmati keindahannya dengan tenang.Kata “tsukimi” juga digunakan dalam beberapa nama makanan khas Jepang. Misalnya tsukimi soba dan tsukimi udon. Makanan-makanan tersebut bukanlah makanan khas perayaan Tsukimi, namun menggunakan telur mentah sebagai toppingnya. Kuning telur pada telur mentah tsebut melambangkan bulan bagi masyarakat Jepang. Di gerai-gerai McDonald’s di Jepang juga tersedia Tsukimi Burger, yaitu burger dengan isi telur mata sapi.


4.      Musim Dingin
Ditandai dengan turunnya butir2 salju pertama di awal Desember. Di jaman dulu, Musim Dingin ini adalah musim yang paling berat, dan mungkin paling banyak menelan korban jiwa karena ganasnya cobaan alam dengan hawa dingin dan badai salju. Di beberapa daerah seperti Hokkaido di utara, suhu udara bisa mencapai minus 20 derajat Celcius. Di musim dingin, orang2 Jepang banyak yang maen ski dan snowboard, juga es skating. Juga Onsen (hot spring, mandi kum2 air panas), terasa paling nyaman di musim ini, apalagi kum2 di luar waktu salju turun, bener2 terasa di surga.






Sekian sekilas tentang 4 musim di Jepang, yang bagi kita orang Indonesia terasa unik. Jadi untuk bisa menikmati Jepang, kita harus mengunjungi tempat yang sama 4 kali dalam setahun

Tidak ada komentar: